SISTEM KERJA PESAWAT HANDPHONE

Author: Free Ads // Category:

Sistem Kerja
Pesawat Handphone

2.1           Pendahuluan
Sistem Handphone terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Tanpa perangkat lunak handphone hanya benda keras saja, demikian juga perangkat tanpa perangkat keras, tanpa perangkat keras hanya merupakan kode-kode computer saja.

2.2           Perangkat Keras (Hardware)

Hardware merupakan kumpulan perangkat-perangkat komponen elektronika yang mendukung suatu system elektonika, sebuah hardware  dapat  kita rasakan dan keberadaannya secara fisik. Hardware handphone adalah sebagai subsistem dari system Handphone yang terdapat gabungan system radio wireless, telpon, dan Komputer. Pada dasarnya system handphone dapat di pecah menjadi beberapa bagian yaitu:


2.2.1    RF (Radio Frekuensi)

Sistem RF adalah bagian yang berfungsi untuk mentransmisikan data informasi, bagian ini akan berperan sebagai system wireless pada system selular. System RF terdapat dua rangkaian yang terintergrasi pada system RF, yaitu:

2.2.1.1              Sistem pemancaran (Transmitter)

Agar data informasi dapat di pancarkan kepada Base Station tentunya harus ada yang membawa data informasi.
Dengan menggunakan system pemancaran (Transmitter) data informasi akan di satukan (Modulation) dengan signal pembawa yaitu pada teknologi GSM mempunyai frekuensi 900Mhz-1900Mhz. Signal data informasi yang telah termodulasi akan dikuatkan terlebih dahulu sebelum dipancarkan oleh PA (Power Amplyfier Transmitter), sebab jarak antara ponsel dengan base station cukup jauh, oleh karena itu base station akan dapat menerima signal informasi yang dikirimkan oleh ponsel bila signal yang telah termodulasi tersebut telah benar-benar kuat. Pada system ini akan menjadi penentu pada proses registrasi jaringan pada ponsel.

2.2.1.2              Sistem penerimaan (Receiver)

Sistem ini berfungsi untuk penerimaan data informasi dari base station. Dengan menggunakan sistem penerimaan, ponsel akan dapat menerima data informasi yang dipancarkan oleh Base Station.
Signal data informasi yang dikirimkan oleh Base Station masih berbentuk Signal data yang masih termodulasi dengan signal pembawa. Agar data informasi dapat di teruskan kepada bagian DSP (Digital Signal Proccesor) harus di pisahkan terlebih dahulu signal data informansinya dengan signal pembawa, subsistem ini dinamakan dengan demodulasi.



2.2.1.3              SubSistem Tranceiver (transitter dan receiver).


System komunikasi wireless didukung oleh beberapa subsistem yang saling berkaitan satu system kepada system yang lainnya, oleh karena itu bila diantara subsistem ini terdapat kerusakan maka semua system transceiver tidak akan berfungsi dengan baik.
agar penganalisaan kerusakan ponsel dapat anda bedakan kategori kerusakannya maka anda harus memahai subsistem berikut ini:

2.2.1.1.1        Antenna switch/Duplexer

Seperti yang telah saya bahas diatas bahwa system komunikasi wireless pada ponsel terdapat dua sistem yang berbeda, yaitu bagian penerimaan dan pemancaran. Tentunya terdapat dua jalur yang berbeda, yaitu jalur masuk dan keluar. Sedangkan jalur komunikasi kepada Base Station hanya terdapat satu jalur, dan antenna pada ponsel hanya terdapat satu.

Oleh karena itu pada system transceiver perlu menggunakan Duplexer. Duplexer terdapat pada IC Antena switch yang berfungsi untuk pergantian fungsi antenna  kepada sistem penerimaan atau kepada pemancaran.. antenna akan dikoneksikan kepada bagian sistem penerimaan atau sistem pemancaran secara bergantian dengan kecepatan tinggi, sehingga tidak terasa adanya pergantian sistem tersebut disaat kita melakukan komunikasi.

Pada sistem komunikasi masa lalu, sistem penerimaan dan pemancaran harus di fungsikan dengan pergantian secara manual, misalkan interkom atau HT dimana alat tersebut di saat di gunakan untuk pemancaran, tombol pada bagian samping harus di tekan. di saat menerima tombol pada bagian samping harus di lepas. Dengan kemajuan tekhnologi saat ini cara tersebut sudah tidak lagi di gunakan karena sudah menggunakan sistem Duplexer.

Antenna switch pada nokia 8210

2.2.1.1.2        PA (Power Amplifier Transmitter)

PA (Power Amplyfier) berfungsi sebagai  penguatan signal yang akan dipancarkan kepada Base Station. signal data informasi yang telah dimodulasikan dengan signal pembawa harus betul-betul kuat agar dapat diterima dengan baik oleh Base Station.

Pada GSM900, PA akan menguatkan signal sekitar 2Watt (3dBm input level) dan pada jalur EGSM  akan menguatkan sekitar 1Watt (6dBm input level).  Fungsi lain dari PA yaitu sebagai penguat signal pengirim data ke operator yang menandakan bahwa nomor simcard pada ponsel telah aktif (telah teregistrasi). Selain itu bila kinerja PA tidak baik biasanya mengakibatkan borosnya baterai, sebab PA membutuhkan daya yang cukup besar. Kondisi ini biasanya sering terjadi pada daerah yang signalnya kurang baik sehingga mengakibatkan beban kerja PA menjadi lebih berat.

PA (Poewr Amplyfier Transmitter) pada nokia 8210

2.2.1.1.3        HF Amplifier / LNA  (low noise amplifier)

HF /LNA mempunyai fungsi sebagai penguat receiver (penerimaan). Sebelum proses pemisahan signal pembawa dengan signal data pada bagian prosesor signal, bagian penerimaan signal dari operator ponsel harus di perkuat oleh LNA. Dimana LNA akan menguatkan sekitar -43 dBm. Setelah signal di kuatkan oleh LNA  akan di teruskan ke bandpass filter,dimana fungsi dari bandpass filter yaitu untuk menghilangkan noise yang di akibatkan dari efek signal pembawa.
Pada bagian ini biasanya jarang sekali bermasalah karena sistem tersebut tidak menggunakan daya yang cukup besar, hanya saja biasanya masalah timbul jika daya kepada LNA tidak diberikan oleh bagian power supply maka penerimaan ponsel akan bermasalah karena bagian penerimaan tidak dapat berfungsi bila LNA tidak berfungsi dengan baik.





2.2.1.1.4        RF processor

Fungsi dari sistem RF proccesor atau sistem  PLL yaitu sebagai prosessor signal (pengolahan Frequensi). Pengolahan frekuensi signal terbagi dalam 2 proses yaitu:

Ø      Modulation (mixing/pencampuran) signal data/suara dengan signal pembawa. Pada bagian transmitter (pemancaran), signal data akan di modulasikan dengan signal pembawa yang diproses oleh RF/IF agar signal data/suara tersebut bisa terkirim ke operator atau dengan  kata lain  signal data/suara akan di campur(mixing) dengan signal pembawa. Setelah itu signal suara/data akan di terima oleh operator, karena signal data/suara telah dimodulasikan dengan signal pembawa.

Ø      Demodulation (pemisahan signal data/suara dengan signal pembawa). Pada bagian receiver (penerima),signal yang di terima oleh ponsel dari operator masih tercampur dengan signal pembawa. Untuk itu signal pembawa tersebut harus di pisahkan dari signal data/suara agar dapat di olah oleh IC audio untuk diproses lalu di teruskan ke speaker.

Fungsi lain dari RF/IF yaitu sebagai prosesor clock 13mhz (pemrosesan denyut 13 mhz untuk denyut CPU). CPU memerlukan denyut sebesar 13 mhz yang mana denyut tersebut di proses oleh RF/IF yang di hasilkan oleh crystal oscillator 26mhz. bila denyut 13Mhz ini bermasalah maka ponsel akan mati total karena tidak ada Clock untuk system Logic.
2.2.1.1.5        VCO (Voltage Control Oscilator)

VCO dapat berfungsi karena adanya AFC, dimana AFC digunakan untuk mengunci transceiver frequency pada base station. AFC-voltase dihasilkan multi mode conventer oleh 11Bit D/A conventer. Rangkaian ini di dukung karena menggunakan VCO (voltage controled oscilator) yang mana VCO akan menghasilkan getaran sebesar 3420 – 3840 mhz. Dimana frequensi tersebut akan di olah oleh RF Procccesor untuk proses PLL yang akan menghasilkan gelombang pemancaran ataupun penerimaan yakni untuk frequency 900-1800-1900 mhz.

Sistem ini di dukung karena adanya VCTXO(voltage controlled temperature compensated cristal oscilator).VCTXO akan menghasilkan denyut sebesar 26 mhz. sistem ini ada pada Crystal Oscilator 26 Mhz.

2.2.1.1.6        Crystal Oscilator 26 Mhz

Crystal Oscillator 26 Mhz akan menghasilkan denyut sebesar 26 Mhz. kemudian denyut tersebut akan di proses oleh RF processor yang kemudian menghasilkan denyut sebesar 13Mhz untuk denyut kepada system Logic pada CPU, Untuk  jalannya system digital pada baseband, terutama CPU.

OSC 26 Mhz pada Nokia 8210

2.2.2              Baseband
Pada bagian ini merupakan bagian pengolahan input ataupun output pada keseluruhan system ponsel.diantaranya:



2.2.2.1      CPU (Central Proccesor Unit)

CPU merupakan prosesor utama pada ponsel dimana semua system diatur dan diolah oleh CPU, contohnya Proses Tranceiver, LCD, keyboard, kamera, Bluetooth, systemUI dll. CPU adalah komponen yang bertugas mengolah segala input/output yang diterima oleh ponsel. Atau dengan kata lain merupakan otak dari bekerjanya ponsel. CPU dapat bekerja karena terdapat perintah dari Sistem Operasi yang tersimpan pada IC flash. Data system operasi ini  merupakan data-data penting, tanpa data – data tersebut ponsel tidak akan bekerja dengan baik, data-data tersebut ada beberapa bagian yaitu pertama data-data MCU merupakan data-data operating system pada ponsel; kedua data-data ppm merupakan data-data tampilan seperti language, ringtone dll; dan yang ketiga adalah data – data yang terdapat pada eeprom yaitu no imei, registrasi, signal, versi tahun pembuatan dll. Semua data-data tersebut akan diteruskan ke CPU untuk diproses dan diolah.
Cara kerja CPU yaitu menerima perintah-perintah dari keyboard yang kita ketik, selanjutnya perintah-perintah tersebut akan diolah dan diproses untuk di teruskan kepada system yang lain. Fungsi lain dari  CPU adalah memberikan perintah kepada LCD, vibra,dan buzzer.
CPU memberikan perintah kepada LCD agar dapat menampilkan semua informasi pada ponsel, maka jika CPU bermasalah akan terjadi beberapa kerusakan misalnya ponsel akan: mati total, tidak ada signal, tidak bisa baca kartu, LCD blank, Hank, UI bermasalah, dll.

2.2.2.2      Main memory

Main memory adalah subsistem yang akan menyimpan semua pemograman (Software) pada system ponsel. Main memory terdapat beberapa bagian komponen IC (Intergrated Circuit) yang mempunyai penyimpanan data yang berbeda, yaitu:

Ø      IC Flash
IC Flash berfungsi sebagai penyimpanan data secara permanen, yang mana data-data tersebut tidak akan hilang datanya bila daya dimatikan. IC Flash akan terisi data-data penting. Data-data tersebut adalah data MCU dan PPM, data MCU berisikan data-data Operating System (OS) sedangkan data-data pada PPM berisikan data-data  tampilan, language pack (paket bahasa), ringtone dll.
Data-data yang tersimpan pada IC Flash bukan hanya data Operating System saja, juga terdapat data CP (Content Pack) dan User Area yang menyimpan data-data fitur yang terdapat pada ponsel seperti: Game, Aplikasi, Wallpaper, Nada dering, Foto, Film, Phonebook, dll.

IC Flash yang pertama kali di pasang pada rangkaian ponsel masih kosong, agar dapat bekerja dengan baik IC Flash tersebut harus diisikan data programnya yaitu di ReFlash dengan mengunakan Komputer. Kerusakan yang sering terjadi pada IC flash misalnya blink, Contact Service, mati total dan sebagainya, namun kerusakan ini belum tentu rusak secara hardware mungkin saja rusak secara software, dalam arti memory tersebut normal akan tetapi data-data program yang tersimpan sudah bermasalah, untuk mengatasi masalah seperti ini IC Flash pada ponsel tidak perlu diganti melainkan data-data yang telah error tersebut harus di hapus dan diisikan kembali (Re Flash) menggunakan computer.


Ø      EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
 EEPROM mempunyai tugas untuk menyimpan data informasi yang sudah diprogram oleh pabrik ponsel itu sendiri. penyimpanan data pada EEPROM ialah penyimpanan nanvolatil, sebab data yang ada di dalamnya tidak akan hilang jika dayanya dimatikan. Data yang tersimpan pada EEPROM diantaranya:

ü      No IMEI (International Mobile Equipment Identifier).
ü      Security Code.
ü      ESN (Elektronik Serial Number).
ü      MIN (Mobile Identification Code),
ü      SID (Sistem Identification Code

Ø      RAM (Random Access Memory)
RAM mempunyai tugas untuk penyimpan data sementara. Penyimpanan data pada RAM disebut write operation (operasi tulis) atau menulis, sedangkan penditeksian dan pemanggilan data dari RAM disebut read operation (operasi baca) atau membaca. Sifat dari penyimpanan data dari RAM ialah penyimpanan data sementara (memory volatile), dimana data akan hilang bila tidak ada arus listrik (daya).




2.2.2.3      DSP (Digital Signal Proccesor)

DSP merupakan subsistem yang akan mengolah signal data informasi, apakah itu data informasi audio atau grafik dan alfanumerik. Sistem DSP di dukung oleh beberapa subsistem yaitu:

Ø      Multy Mode Conventer (A/D – D/A convertion)
Multy Mode Converter Berfungsi sebagai alat penghubung baseband dengan bagian RF, dimana pada bagian baseband menggunakan sistem digital sedangkan pada bagian RF menggunakan sistem analog. Pada sistem baseband dengan RF akan saling berhubungan, oleh karena itu system ponsel memerlukan penerjemah atau Converter, Multy Mode Converter akan merubah signal Analog menjadi signal Digital (A/D convertion) dan akan merubah signal Digital menjadi signal Analog (D/A convertion).

Ø      Audio processor
Audio Proccesor berfungsi sebagai penguat signal suara untuk ke speaker atau dari mic. Signal audio sebelumnya sangat lemah oleh karena itu perlu di kuatkan oleh IC audio agar dapat di teruskan ke speaker dan suara dapat terdengar oleh telinga manusia. Begitu pula signal suara yang di hasilkan oleh mic sangat rendah amplitudonya, agar dapat di terima oleh RF maka signal suara tersebut harus di kuatkan terlebih dahulu oleh Audio Proccesor. Fungsi lain dari audio amlpifier adalah sebagai Pulse Code Communication (PCM).

 
DSP pada Nokia 8210

2.2.2.4      Power supply

Power supply merupakan pengolahan pembagian atau distribusi tegangan  yang awalnya di berikan oleh battrey untuk di bagikan ke semua system. Pada semua subsystem ponsel membutuhkan tegangan yang berbeda-beda tergantung untuk keperluannya, dengan adanya  power supply tegangan yang di butuhkan oleh system ponsel akan di olah dan di bagikan oleh  power supply. Tegangan kepada kartu SIM juga di distribusikan oleh Power Supply.

Power supply pada Nokia 8210
2.2.2.5      Control charging

Control Charging berfungsi sebagai pengontrol pengisian battrey ponsel. Prinsip kerja dari charging control adalah daya yang akan diterima oleh battery ponsel dari charge trafo akan di proses terlebih dahulu oleh charging control. Charging Control di perintahkan oleh CPU dan Power Supply, agar dapat bekerja secara otomatis, dimana daya akan diberikan kepada battery bila tegangan battery dibawah batas maksimum, dan daya tidak akan diberikan bila tegangan pada battery sudah ada pada batas maksimum. System pengontrolan pengisian battery akan di perintah oleh CPU, oleh karena itu tegangan battery pada ponsel harus ada pada batas kerja ponsel yaitu 3,6V agar system handphone masih dapat berfungsi, maka jika tegangan battery di bawah batas tegangan minimum battery tidak akan dapat diisi oleh trafo charge. Solusinya battery harus di isi terlebih dahulu oleh desktop charger.

Charging control pada Nokia 8210







2.2.3   UI (User Interface)

UI (User Interface) adalah bagian yang akan menghubungkan informasi dari system ponsel kepada pengguna ponsel atau sebaliknya, misalkan anda akan mengirim SMS, maka anda harus menekan keypad agar ponsel dapat menerima perintah-perintah yang kita ketikan. Atau ada panggilan masuk kepada ponsel maka ponsel akan berdering agar pengguna ponsel dapat segera menerima panggilan tersebut. Komponen-komponen yang selalu berhubungan dengan pengguna ponsel salah satunya seperti: keypad, LCD, Buzer, Vibrator, Lampu LED, dll.

Setiap komponen UI selalu ada System UI Driver untuk mengendali-kan komponen tersebut yang diperintahkan dari CPU.

 
UI driver pada Nokia 8210

2.3   Perangkat lunak (Software).

Ponsel pada generasi sekarang sudah lebih maju lagi, dengan perkembangan teknologi digitalnya yang makin sempurna. Seperti halnya komputer, handphone bukan saja sebagai alat komunikasi melainkan dapat digunakan untuk kamera, radio, video streem, mms, internet, dan masih banyak lagi kemampuan-kemampuan yang dapat terlayani.

Dengan menggunakan sistem digital komputerisasi, ponsel membutuhkan suatu perangkat lunak (Software) untuk menjalankan semua program yang terdapat pada ponsel.

Perangkat lunak adalah serangkaian instruksi yang dapat dipahami oleh perangkat keras pengolahan data atau computer sehingga perangkat keras dapat melaksanakan pemrosesan data sesuai dengan yang di kehendaki.

Perangkat lunak dapat di klasifikasikan ke dalam 2 bagian besar yaitu:


2.3.1   perangkat lunak sistem

Perangkat lunak system yaitu perangkat lunak yang mengoprasikan keseluruhan system pada handphone yang terdiri dari MCU, PPM, Eeprom. Perangkat lunak ini dapat di sebut dengan “FIRMWARE”. Firmware tersimpan pada IC flash, terkecuali data Eeprom.

Untuk perbaikan perangkat lunak (Software) harus menggunakan computer dan program-program khusus .

perangkat lunak system dibagi menjadi bebrapa bagian :

2.3.1.1      MCU.

MCU (Micro Controller Unit) merupakan data system operasi program, yang berisikan rutin-rutin, prosedur, versi, logika, bluetooth code, juga untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan operasi dari suatu system.

2.3.1.2      PPM.

PPM (Post Programming Memory) yaitu data program yang berisi perangkat lunak bahasa, ringtone, gambar, fontasi, daftar seluruh jaringan, country code,  dan lain-lain. perangkat lunak bahasa merupakan program yang dibuat sebagai penerjemah antara program yang ditulis dengan bahasa sehari-hari menjadi bahasa mesin yang berbentuk bilangan binary. Kumpulan/pilihan bahasa yang tersedia pada ponsel dinamakan language pack. perangkat lunak bahasa pada ponsel nokia terdapat pada data PPM (Post Programming Memory). Language pack yang terdapat pada ponsel akan berbeda-beda tergantung area penjualan ponsel tersebut, misalkan bila ponsel tersebut akan di jual ke eropa oleh pabriknya maka pada language packnya tidak akan terdapat pilihan bahasa Indonesia. Berbeda dengan ponsel yang akan dijual di asia, pada pilihan bahasanya akan terdapat bahasa Indonesia.

2.3.1.3      EEPROM

EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) mempunyai tugas untuk menyimpan informasi yang sudah diprogram oleh pabrik ponsel itu sendiri. Data yang tersimpan pada EEPROM diantaranya:

Ø      No IMEI (International Mobile Equipment Identifier).
Ø      Security Code.
Ø      ESN (Elektronik Serial Number).
Ø      MIN (Mobile Identification Code),
Ø      SID (Sistem Identification Code

2.3.2   Perangkat lunak Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi yaitu perangkat lunak tambahan sebagai program pendukung untuk meningkatkan fitur-fitur handphone. Pada perangkat lunak aplikasi perkembangannya begitu pesat, sehingga fungsi handphone bukan hanya digunakan sebagai komunikasi saja. Diantaranya :

2.3.2.1      Pengolahan kata

Program pengolahan kata ini untuk membantu handphone dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan, dan mencetak suatu document. Contohnya:

Ø      eBook
Ø      Mobipocket reader
Ø      QReader
Ø      Handy book





2.3.2.2      Pengolahan angka

Program pengolahan angka ini membantu handphone dalam membuat, mengedit, mengatur, mencetak table berupa table angka dan grafis. Contohnya:

Ø      Y Calc
Ø      Handsetsoft calculators
Ø      Micro calc

2.3.2.3      Grafis

program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan, dan mencetak dokumen yang terdiri dari gambar, border, grafik, dan sebagainya. Contohnya:


Ø      Image plus
Ø      Photo editor
Ø      Photo fusion

2.3.2.4      Multimedia

program aplikasi handphone yang berfungsi dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan berupa dari data, gambar, video, dan animasi, pemutar lagu. Contohnya:

Ø      Mp3 go
Ø      Real one player
Ø      Smart movie